Senin, 12 Maret 2012

permasalahan sistem distribusi

Permasalahan Sistem Terdistribusi :

Masalah dengan sistem terdistribusi yang dapat dimunculkan antara lain berkaitan dengan :

  • Software - bagaimana merancang dan mengatur software dalam Distribusi Sistem
  • Ketergantungan pada infrastruktur jaringan
  • Kemudahan akses ke data yang di share, memunculkan masalah keamanan

Kesulitan dan Ancaman dalam sistem terdistribusi antara lain :
  • Mode pemakaian Variasi yang beragam terhadap karakteristik pemakaian
Contoh : berapa banyak halaman di kunjungi
  • Masalah Internal
Ada beberapa masalah internal yaitu Masalah concurrency, Masalah clock, Mode kegagalan
  • Lingkungan Sistem
Sistem terdistribusi harus mengakomodasi heterogenitas hardware, sistem operasi dan jaringan. Contoh : berapa banyak versi SO
Ancaman Eksternal yaitu Serangan terhadap kesatuan data dan keamanannya.


Perkembangan komputer yang sangat pesat tidak dapat dipungkiri turut mempengaruhi perkembangan dalam disiplin ilmu ketekniksipilan. Perhitungan-perhitungan yang rumit dan memakan waktu yang cukup lama, pada saat ini dapat dilakukan dengan mudah dan sangat cepat menggunakan komputer. Salah satu penggunaan program komputer (software) yang digunakan dalam bidang teknik sipil adalah program analisis jaringan pipa air minum/bersih.
Permasalahan klasik aliran dalam jaringan pipa menyebutkan bahwa debit aliran (flows) dan tekanan (pressures) merupakan parameter yang hendak diketahui pada setiap titik aliran masuk (inflows) dan titik aliran keluar (outflows) dalam suatu jaringan pipa. Dua pasangan persamaan dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Persamaan yang pertama yaitu persamaan konservasi massa yang harus dipenuhi di setiap titik simpul pipa (junction). Persamaan yang kedua merupakan hubungan nonlinier antara debit aliran dan kehilangan tenaga di setiap pipa, seperti persamaan Darcy-Weisbach atau Hazen-Williams. Kapan pun sebuah jaringan terdiri dari jaringan tertutup (loops) atau memiliki lebih dari satu sumber air, kedua persamaan ini membentuk sebuah pasangan persamaan nonlinier. Kenyataanya persamaan ini hanya dapat diselesaikan dengan metode iterasi, bahkan untuk sebuah jaringan pipa yang kecil, sehingga penyelesaiannya membutuhkan bantuan sebuah komputer. Karena hampir semua sistem jaringan pipa distribusi air menggunakan sistem loops, maka software untuk pemodelan dan analisis jaringan pipa menjadi suatu kebutuhan untuk penyelesaian permasalahan tersebut.
Sampai saat ini telah banyak tersedia paket software yang tersedia oleh bermacam-macam vendor baik yang bersifat komersial maupun public domain, mulai dari yang paling lengkap fiturnya sampai dengan yang paling sederhana diantaranya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.

  tabel 1

EPANET merupakan software yang bersifat public domain (gratis) yang digunakan untuk pemodelan jaringan pipa terutama sistem distribusi air yang dikembangkan oleh U.S. Environmental Protection Agency’s Water Supply and Water Resources Division (US EPA). EPANET pertama kali hadir pada tahun 1993 (Rossman, 1993 dalam Mays, 1999) dan versi terbarunya adalah EPANET 2.0 yang dirilis pada Februari 2008 melalui situs resmi US EPA.
Pemodelan jaringan pipa menggunakan EPANET sudah dapat dilakukan dengan baik karena EPANET dirancang berdasarkan Graphical User Interface (GUI) dimana proses pemodelan dilakukan dengan pembangunan layout jaringan pipa dan pilihan simulasinya, melakukan simulasi, dan mengakses hasil simulasi dengan berbagai jenis format seperti tabel, grafik, dll. Dalam membangun layout jaringan, EPANET menggunakan beberapa objek, diantaranya:
  1. Junction/node, untuk merepresentasikan sambungan pipa atau titik konsumsi air terjadi.
  2. Reservoir, untuk merepresentasikan sumber air seperti sungai, danau, dsb.
  3. Tank, untuk merepresentasikan fasilitas tampungan tangki yang memiliki volume yang bervariasi.
  4. Pipe/Link, untuk merepresentasikan pipa.
  5. Pump, untuk merepresentasikan pompa.
  6. Valve, untuk merepresentasikan katup pengatur aliran.

Kegunaan utama dari EPANET adalah mensimulasikan perilaku hidraulika dari jaringan pipa yang dibangun berikut kondisi debit air yang akan dialirkan baik secara waktu tunggal (single period) atau selama beberapa jam (extended period). Namun tidak terbatas pada itu saja, kemampuan tambahan yang melengkapi diantaranya sebagai berikut:
  1. Melacak penyebaran bahan nonreaktif, misalnya digunakan untuk studi pelacakan atau rekonstruksi terjadinya suatu kontaminasi.
  2. Menentukan persentase air dari suatu sumber yang diterima tiap lokasi di suatu jaringan.
  3. Memperkirakan waktu tinggal (water age) air di tiap lokasi di suatu jaringan.
  4. Memodelkan peningkatan jumpah produk sampingan dari penggunaan desinfektan, misalnya trihalomethanes yang dapat meningkat sebagai fungsi waktu.
  5. Memodelkan konsentrasi sisa klorin yang dibutuhkan pada jaringan pipa air minum.
Bagi penulis secara pribadi, EPANET merupakan software yang sangat user friendly, mudah penggunaannya, sederhana, namun powerfull dan tergolong cepat untuk hitungan jaringan pipa yang besar dibanding software yang sejenis. Besarnya jaringan pipa yang dibangun adalah tak terhingga, artinya user bebas membuat sebanyak-banyaknya jaringan pipa yang dibutuhkan.

Referensi : 
  • http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/gdr/Pendahuluan%20SisTer.pptwww.akademik.unsri.ac.id/download/.../Pendahuluan%20SisTer.ppt
  • http://baitullah.unsri.ac.id/2010/09/epanet-software-analisis-jaringan-pipa 
  • www.hubdat.web.id/downloads/rendat/masterplandarat.pdf

1 komentar:

  1. Terimakasih kakak atas artikel nya. Artikelnya sangat dimengerti, terus tulis artikel lainnya ya kak. O iya, perkenalkan nama saya Putri Amelia Nim 1622520017 dari kampus ISB Atma Luhur

    BalasHapus