Minggu, 15 April 2012

Konsep dasar Name Service itu pa ya???

Konsep dasar Name Service


Name Service dalam Sistem Terdistribusi merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk me-resolve nama.
Pengaksesan resource pada sistem terdistribusi yang memerlukan:
- Nama resource (untuk pemanggilan),
- Alamat (lokasi resource tsb),
- Rute (bagaimana mencapai lokasi tsb).
Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan dan pemetaan antara nama & alamat, bukan pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer. Resource yang dipakai dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object, berkas, pemakai.
Contoh penamaan pada aplikasi sistem terdistribusi:
  • URL untuk mengakses suatu halaman web.
  • Alamat e-mail utk komunikasi antar pemakai.
Name Resolution, Binding, Attributes
  • Name resolution:  Nama ditranslasikan ke data ttg resource/object tsb.
  • Binding: Asosiasi antara nama & obyek, dan biasanya nama diikat (bound) ke
  attributes dr suatu obyek.
  •  Address: atribut kunci dari sebuah entitas dalam sistem terdistribusi.
  • Attribute: nilai suatu object property.
Tujuan atau manfaat penamaan antara lain adalah:
• Identifikasi:
   Seorang pemakai menginginkan obyek/layanan A, bukan obyek/layanan B.
• Memungkinkan terjadinya sharing
   Lebih dari satu pemakai dapat mengindentifikasikan resource dengan nama yang sesuai
  (tidak harus nama yang sama).
• Memungkinkan location independence:
   Perubahan lokasi tidak menuntut perubahan nama, asalkan lokasi tidak menjadi bagian
  dari nama resource tsb.
• Memberikan kemampuan keamanan (security)
- Jika sebuah nama dipilih secara acak dari himpunan besar interger, maka nama tsb            
  hanya bisa diketahui dari legitimate source, bukan dari menebak.
- Jadi jika seseorang mengetahui nama obyek tsb, maka dia memang diberitahu,  
  karena sulit sekali menebak nama tsb.
Jenis nama
User names:
• Dibuat oleh pemakai (user).
• Merujuk pada suatu obyek atau layanan.
• Terdiri dari strings of characters.
Contoh: hp201 untuk pencetak, ~bettyp/tmp/test.c untuk berkas.
System names:
- Terdiri dari bit string.
- Internal untuk sistem, tidak ditujukan untuk manusia.
- Lebih compact dari user names, shg dapat dibandingkan dengan lebih efisien.
• Pure name : nama yang tidak perlu di terjemahkan, karena pada nama tersebut sudah
   menunjuk alamat objek langsung.
   – Contoh : IP
• non-pure name : dalam nama mengandung suatu informasi (atribut misalnya) tentang
  suatu objek.
  – Contoh : URL, alamat email, X.500 Directory Service, IOR (Interoperability Object
             Reference).
Kebutuhan terhadap name service
• penamaan unik yang standard
• scalability
• Consistency
• performance dan availability
• mudah menyesuaikan terhadap perubahan perlindungan kegagalan
Struktur nama
Primitive/‡at names (Unique Identi…ers = UIDs)
a. Tanpa struktur internal, hanya string of bits.
b. Digunakan utk perbandingan dengan UID lain.
c. Tidak membawa informasi lain -> pure names.
d. Sangat berguna & banyak digunakan karena:
• Location & application independent, shg tidak menjadi masalah bagi mobilitas obyek.
• Seragam, fixed size.
• Compact: mudah disimpan, di-pass, & jika cukup besar menjadi sulit ditebak. 
  • Partitioned Names (PN)     - Komposisi dari beberapa nama primitif, biasanya disusun secara hirarkis. Contoh:
       www.gunadarma.ac.id/cs/docs/akademik/SisDis/naming.ppt.
    1. Membawa informasi -> impure names.
    2.Biasanya tidak secara unik mengidenti…kasikan obyek, beberapa nama bisa
      dipetakan ke satu obyek (e.g. UNIX file links).
  • Descriptive names (DN)
    1. Daftar atribut yang secara bersama-sama mengidentifikasikan obyek secara unik.
    2. Membawa informasi -> impure names.
    3. DN adalah superset dari PN.
Tujuan fasilitas Penamaan
a. Efisien, karena fasilitas penamaan merupakan dasar pada sisdis & digunakan secara terus menerus.
b. Terdistribusi. Renungkan jika UIDs dibangkitkan oleh centralized generator.
• Bottleneck.
• Node tempat generator tsb mengalami kegagalan.
c. Tampak seperti global space, tidak tergantung konekti…tas, topologi, dan lokasi  
     obyek.
d. Mendukung pemetaan 1:many antara nama & obyek, untuk memungkinkan multicast.
e. Mendukung dynamic relocation of objects, jika obyek/proses potensial untuk mobile  
    (berpindah-pindah). Jadi diperlukan dynamic binding antara nama & alamat, juga
    antara alamat & rute.
f. Memungkinkan local aliases, shg pemakai dapat mengekspresikan interpretasi  
    semantik mereka thdp suatu obyek. Tentu saja diperlukan pemetaan antara aliases dan
    full names.

referensi :
  • http://www.igi-global.com/book/distributed-artificial.html
  • http://muhal.wordpress.com/2007/03/26/mobile-agent-aglets-berbasis-java
  • http://amaryllisprojets.blogspot.com/2010/06/aglat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar